Saturday, June 28, 2008

Ada Labu!

Tak disangka, di kebun bapakku tumbuh labu (Cucurbita maxima). Padahal nggak ada yang menanam. Mungkin ada yang buang bijinya di kebun. Karena letaknya di dekat pagar belakang, tau-tau si labu udah menjalar tumbuh besar. Pas disibak daunnya, ternyata ada buahnya! Udah gede pula!

Labu ini kulitnya hijau tua bintik-bintik. Daging buahnya berwarna oranye. Kayak pumpkin yang dijadiin lentera pas Haloween itu lho...

Kalo nanti panen, pasti bingung mau diapain. Mamaku nggak pernah masak labu. Paling banter lagu siam hehe... Katanya sih enak dikolak atau dibikion sayur bening. Enak gitu? *pertanyaan nggak yakin :p


Bunga labu juga cantik. Kuning terang, tebal, dan besarnya bisa setelapak tangan.

Untaian Melati

Walaupun namanya sama-sama melati, tapi tanaman ini sama sekali nggak punya “hubungan darah”. Melati yang bunga harum dan biasa buat pengantenan itu perdu, kalo yang ini, tanaman air. Mungkin cuma karena warnanya sama-sama putih. Bentuknya nggak sama soalnya. Harumnya apalagi. Tanaman air ini nggak ada wangi-wanginya.

Melati air (Echinodorus palaefolius) bisa berbunga banyak, sampai kayak untaian. Sayang, bunganya cepet banget layu. Pagi dia mekar segar bugar, siangan dikit, langsung kisut mengkerut. Mahkota bunganya juga halus banget, kayak sutera. Kalo dipegang bisa lecek. Tapi jangan khawatir, besok pagi bunga-bunga baru akan bermunculan dari tangkai yang sama. Lihat deh, ada banyak kuntum bulet-bulet kecil yang udah nggak sabar pengen mekar...

Phuuufff...!


Walaupun nggak cantik, ini salah satu bunga favoritku. Soalnya kalo kering, bijinya bisa terbang-terbang kayak nyamuk. Kalo nemu bunga ini di rumput, bijinya masih utuh, langsung phuuufff... ditiup! Asyik aja melihat biji-biji bersayap beterbangan ke mana-mana. Phuuufff...!

Sunday, June 22, 2008

Bagaikan Air di Daun Lotus

Lotus (Nelumbo sp) daunnya licin, seperti ada lapisan lilinnya. Sama seperti di daun talas, air yang jatuh di atasnya langsung jadi butiran-butiran. Ini satu yang belum menggelinding, membawa serta pasir dan debu di permukaan daun.

Water Poppy



Dari dulu aku suka banget sama tanaman yang satu ini. Dia nggak terlalu beken, tapi menurutku wujudnya manis sekali. Kuningnya imut dan lembut, kayak mentega. Emang yang mirip makanan biasanya menarik... hehe... Tanaman yang ada di rumahku bibitnya boleh minta dari kebunnya F. Widayanto yang di Tapos. Waktu itu aku dan teman-teman motret di sana.

Walaupun cantik, kalau pertumbuhannya tidak dikendalikan, tanaman ini bisa jadi gulma. Dia akan tumbuh dan tumbuh terus sampe seluruh kolam tertutup. Ekosistem perairan jadi terganggu. Ya mirip enceng gondok gitu deh...

O ya, artikel tentang water poppy (Hydrocleys nymphoides) pernah kutulis juga untuk Klasika Kompas.

Friday, June 13, 2008

Lotus Mau Meletus


Ini bunga lotus (Nelumbo nucifera) yang ditanam Bapak di depan rumah. Entah karena apa, tanaman yang cuma ditaro di pot gerabah itu tumbuh raksasa. Percaya nggak, daun tertingginya bisa 2 m! Kebanyakan pupuk kali ya hehe...

Ini bunganya yang sudah dalam tahap mekar banget, nyaris layu malah. Cantik banget ya bagian tengah lotus? Rasanya enak duduk-duduk di situ. Empuk dan bikin ngantuk. Pantes di Hindu banyak gambaran dewa-dewanya duduk di atas bunga lotus. Di Budha pun begitu.

Bagian tengah bunga lotus itu kalo udah kering jadinya bagus deh. Keras kayak kayu dan ada lubang-lubang di tengahnya. Makanya, ini suka dijadiin bahan bunga kering.

Ngomong-ngomong, bunga lotus ini harum lho. Aku pernah cium, baunya kayak mint dicampur sarsaparila. Cobain deh...

Up Close (and Personal?)

Yup! Personal dong... Lihat nih sedang apa lalat-lalat itu. Hehe... jarang-jarang kan liat lalat kawin? Mungkin karena mereka lagi heri, heboh sendiri, makanya nggak sadar difoto close up begini.

Lalat kalo diliat-liat cakep juga ya. Sayapnya aja ada pantulan warna pelanginya. Tapi tetep ah... ga mau too close to them! :D


*Ini postingan karena nggak bisa tidur abis nonton Italia seri sama Rumania di Euro 2008. Huh, jadi masih dag dig dug duerrr nih... Italia lolos ga ya? :-S